9 Alasan Mengapa Orang Mau Membeli Sesuatu Dan Bagaimana Cara Memanfaatkannya

Sebagai penjual, kita perlu memahami apa saja alasan mengapa orang mau membeli. Supaya kita bisa menjual produk dengan cara yang tepat kepada calon pembeli.

Kita presentasi penjualan atau membuat tulisan untuk menjual, karena kita menginginkan sebuah respon. Respon itu tentu tindakan yang kita inginkan, misalnya mereka langsung memesan. Jadi, materi jualan kita itu harus mengundang respon.

Supaya jualan kita mengundang respon, maka kita perlu memahami apa saja pemicu respon manusia. Kemudian kita mendesain jualan kita agar bisa merespon target pasar kita.

Rangsangan yang paling sederhana misalnya, mengapa orang membeli minuman di perjalanan karena haus. Rasa haus inilah yang menjadi pemicu orang membeli minuman. Beda produk beda pemicu. Bahkan satu produk pun bisa dijual dengan pemicu yang berbeda.

Penjual makanan di pinggir jalan bisa menggunakan pemicu lapar. Namun akan berbeda dengan penjual makanan restoran mewah. Ada pemicu lain (selain lapar) yang membuat orang membeli di restoran bukan di rumah makan murah di pinggir jalan.

Pemicu fisik bisa dikatakan pemicu dasar. Kita tidak cukup hanya menggunakan lapar dan haus untuk menjual makanan, karena masih ada pemicu-pemicu lainnya. Dan pemicu yang sebenarnya lebih kuat adalah pemicu emosi.

Kita bisa saja makan di rumah makan di pinggir jalan dengan harga kurang dari Rp 20.000. Sudah plus minum lagi. Namun ada pemicu emosi yang membuat orang mau makan di restoran mahal, dimana Rp 20.000 tidak akan cukup hanya untuk minuman saja.

Inilah yang akan dibahas disini.

Alasan Mengapa Orang Mau Membeli

Pemicu Emosional: 9 Alasan Mengapa Orang Mau Membeli

Ada 9 motif, alasan, atau pemicu dasar yang mengundang respon orang. Satu atau lebih dari kesembilan motif ini yang membuat orang bertindak. Maka gunakan kesembilan motif ini dalam jualan Anda.

  1. Motif bertahan hidup
  2. Motif memperoleh keuntungan finansial
  3. Motif cinta
  4. Motif dorongan seks
  5. Motif gairah berkuasa dan terkenal
  6. Motif ketakutan
  7. Motif balas dendam
  8. Motif kemerdekaan/kebebasan (jiwa dan raga)
  9. Motif membangun/berkarya (baik pikiran maupun fisik)

Mana yang paling kuat? Bertahan hidup atau survival tentu paling kuat. Namun akan tergantung kondisi. Jika kebutuhan bertahan hidup sudah terpenuhi, maka motif ini tidak lagi kuat. Jadi tergantung target pasar Anda. Apakah mereka sedang berjuang bertahan hidup atau tidak.

Suka tidak suka, pada kenyataanya motif meraih keuntungan finansial sangat kuat. Banyak orang rela pergi pagi (bahkan subuh) dan pulang sore (bahkan malam) demi meraih keuntungan finansial. Tidak sedikit yang berani menghalalkan segala cara untuk mendapatkannya.

Selanjutnya motivasi cinta itu sangat kuat. Baik cinta kepada pasangan, orang tua, keluarga, dan lainnya. Ini sangat kuat, banyak orang melakukan hal gila demi cinta.

Motif seks yang dimaksud disini adalah seks lebih luas. Bukan hanya untuk mendapatkan pasangan seks (menikah), namun juga yang sudah menikah pun tetap memiliki motif ini.

Gairah berkuasa dan terkenal juga cukup kuat. Banyak orang yang ingin berkuasa. Namun bukan hanya berkuasa dalam kancah politik, dalam berbagai bidang pun orang ingin berkuasa, termasuk dalam karir, bisnis, bahkan di keluarga. Begitu juga, banyak orang yang ingin terkenal.

Banyak orang yang mau melakukan apa pun demi menghindari apa yang ditakutkan. Baik takut secara fisik, penyakit, psikologis, dan lainnya.

Balas dendam pun bisa menjadi dorongan yang sangat kuat seseorang melakukan hal tertentu. Tentu ini adalah salah, tapi inilah yang terjadi. Kita sebagai penjual bisa memanfaatkan ini dan menjadikannya sebagai kebaikan.

Kemerdekaan atau kebebasan juga banyak yang menjadi cita-cita. Bebas melakukan apa saja, bebas memilih, kebebasan finansial, dan berbagai kebebasan lainnya. Orang menginginkan kebebasan.

Dan juga, orang ingin berkarya, membuat sesuatu, menciptakan sesuatu, atau menghasilkan sesuatu. Entah kaitannya dengan keuntungan finansial, kontribusi, atau sekedar memberikan kepuasan batin bagi diri sendiri.

Cara Memanfaatkan Pemicu Emosi Dalam Menjual Dan Copywriting

Penjual atau copywriter yang baik akan memanfaatkan pemicu emosi ini untuk menjual produknya. Caranya adalah dengan menunjukan bahwa produk yang kita jual itu cocok untuk pemicu emosi mereka.

Jika Anda menjual produk yang akan membantu calon pembeli untuk memperoleh keuntungan finansial, maka jelaskanlah. Sebagai contoh Kelas Copywriting Framework akan memudahkan Anda membuat copywriting yang menjual, sehingga penjualan Anda naik, keuntungan juga meningkat. Tentu jelaskan lebih detil seperti saya jelaskan disini.

Jika produk bisa mengatasi ketakutan mereka, maka jelaskan bahwa produk Anda bisa membantu mengatasi ketakutan. Misalnya seseorang yang takut sakit dan Anda menjual suplemen herbal, maka jelaskan bahwa produk Anda itu bermanfaat untuk menjaga kesehatan.

Motif emosional apa yang dijual oleh sebuah restoran selain motif fisik (lapar)? Bisa macam-macam. Bisa motif cinta, baik pada orang lain maupun cinta pada diri sendiri, sehingga ingin memberikan yang terbaik. Kebanggaan adalah salah satu bentuk motif cinta pada diri sendiri.

Dorongan seks juga bisa menjadi motif sebuah restoran. Untuk memberikan kesan positif baik kepada calon pasangan atau pasangannya. Bahkan seorang teman mengatakan, motif dorongan seks bisa diterapkan pada semua produk atau jasa. Betulkah? Cukup panjang jika dibahas disini.

Kesimpulan

Intinya adalah tugas Anda adalah menghadirkan motif pada setiap presentasi penjualan, copywriting, video, artikel, dan sebagainya. Jika gagal melakukan ini, maka jualan Anda akan kering atau kurang berbobot.

Maka kenali kesembilan motif ini, juga kenali apa yang bisa dilakukan oleh produk atau jasa Anda jual, kemudian jodohkanlah melalui presentasi atau copywriting Anda.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *